Thursday 8 July 2010

Mengenal Frame Motor Listrik Induksi

Mengenal Frame Motor Listrik Induksi

Kita perlu mengenal motor listrik agak lebih mendalam, agar mempunyai gambaran mengapa Motor banyak dipakai di dunia industri dimanapun. Sehingga kita dapat memilih secara tepat ukuran frame dan kapasitasnya sesuai dengan kebutuhan. Memilih motor listrik terlalu besar merupakan kerugian:efisiensi menjadi rendah=> rugi listrik => menyumbang terjadinya global warming.


Mengenal motor induksi
Motor Induksi merupakan motor listrik yang paling banyak dipakai di semua dunia Industri maupun keperluan rumah tangga.
Alasan utama ialah mudah :
· memasang,
· mengoperasikan
· memelihara & reparasi
· dirancang dari yang paling kecil s/d besar sekali.

Agar para pemakai mudah memilih dan pembuat mudah membuat, maka dibuatlah standard dengan tujuan pemakai dan pembuat dapat menggunakan komunikasi yang sama.
Namun ternyata di dunia standard motor ada lebih dari satu, al JIS (Jepang), IEC ( Eropa), NEMA (Amerika) dll.
Lebih dari 50% di Indonesia memasang motor dengan standard NEMA. Sebetulnya banyak problem timbul dengan memakai NEMA di Indonesia : terutama voltage dan frekwensi, putaran.
Frekwensi jaringan di Indonesia ? PLN= 50 Hz, standard NEMA = 60 Hz
sehingga putaran tentu berbeda.
Tegangan jaringan PLN juga tidak sama dengan tegangan NEMA.
(ini yang menjadi salah satu sebab pemborosan energi listrik, artikel lain di web. ini membahas akibat2 tegangan beda. Juga berpengaruh pada umur motor )

Gb1 Frame motor

Bab Frame
Konstruksi Motor Induksi terdiri komponen :
1. Stator : - belitan / winding
- rangka / frame
- bantalan / bearing
2. Rotor - poros / shaft
- rotor bar / winding
- kipas / fan
Saat ini rangka / frame telah dibuat standard tertentu untuk memudahkan pembuat dan pengguna dalam menentukan pilihan ketika akan memilih, memasang atau mengganti motor.

Ketika kita mengidentifikasi motor listrik, setelah mengetahui Hp atau Kw sebagai kapasitas, putaran adalah frame. Frame atau kerangka motor merupakan demensi pisik motor yang di buat standard agar pemakai mudah memasangnya. Dengan standard tertentu pembuat dan pemakai mudah menjual dan memilihnya. Misal asosiasi pembuat motor membuat standard ” Amerika dengan NEMA” , dan Eropa dengan IEC.
Sebelum ada standard seperti saat ini, pada awalnya setiap pabrikan membuat motor dengan frame ber-beda2 meskipun Hp/Kw sama. Kemudian dengan adanya kesulitan2 maka para pabrikan sepakat membuat standard agar dapat interchangeable meski berbeda pabrikan.
Dengan adanya kemajuan2 perencanaan dan metode produksi ukuran frame motor semakin kecil untuk HP/Kw yang sama dengan sebelumnya, karena loses bisa diperkecil dan effisiensi dapat ditingkatkan.
· Tahun 1952 motor frame lebih kecil (Hp sama) dari sebelumnya dan diberi tanda “U” setelah nomor frame. Misal 254U
· Tahun 1964 ukuran frame lebih kecil lagi dan diberi tanda “T” setelah nomor frame, misal 254T

Contoh : motor 15 HP, 1800 Rpm
· sebelumnya dengan dibuat frame 326
· Setelah th 1952 dibuat dengan frame 284U, ukuran shaft tetap sama, yaitu 1.625″
· setelah 1964 dibuat dengan frame 254T dan 256T
Saat ini untuk efisiensi produksi dan ekonomis banyak pabrikan membuat motor dengan satu casting tetapi dapat untuk 2 macam frame misal 254T dan 256T, yaitu dengan cara membuat lubang baut fondasi 6.
Untuk 254T memilih lubang baut dua baut depan dan dua baut kedua
untuk 256T memilih lubang baut dua baut depan dan dua baut ketiga


Gb 2 tabel frame


Gb 3 dimensi motor

Note : D sama yaitu 25 x ¼” = 6 ¼” atau dalam sistem metric D=158,8 mm

Setiap standard motor listrik memberikan tabel yang berbeda-beda. Kadang kala ada kesamaan satu dengan yang lain tetapi kebanyakan mempunyai perbedaan yang signifikan.

Dibawah ini sedikit uraian dari :
NEMA = ( National Electrical Manufacturers Association).
Frame dinyatakan dengan Angka atau Nomor berupa angka disertai suatu huruf.Nomor Frame tidak atau bukan menunjukan karakteristik listrik misal : Hp, Kw voltage dll. Tetapi memang biasanya makin besar nomor makin besar motor secara pisik dan Hp. NEMA frame umumnya langsung berhubungan dengan pemasangan pada baseplate ( jarak baut fondasi) dan ukuran poros dan tidak berhubungan dengan bearing.
NEC = National Electrical Code ,code safeguarding manusia dari bahaya listrik. Merupakan bagian dari NFPA

Beberapa kenyataan yang perlu diperhatikan sbb :
· Motor yang Hp nya sama tetapi dibuat dengan berbeda frame.
· Motor tertulis satu nomor frame tetapi lubang baut fondasi dapat dipasang untuk dua macam frame.
Besarnya Frame umumnya juga ditentukan oleh jumlah kutub atau putaran.
· Motor dengan Hp/Kw sama tetapi putaran berbeda maka frame berbeda.
· Motor dengan Hp dan Rpm sama tetapi beda frame, karena beda efisiensi.

Banyak negara mengharuskan pabrikan harus membuat motor dengan efisiensi tinggi, dan mengharuskan pemakai membeli motor yang efiensi tinggi, yang bertujuan menghemat listrik. Makin tinggi efisiensi makin kecil framenya. Harganya sedikit lebih mahal, tetapi selisih harga tsb. dapat terbayar oleh nilai penghematan dalam waktu beberapa tahun saja.

Contoh :
Dibawah ini contoh Frame dari standard NEMA.
1) MOTOR ELECTRIC, 30 HP, 3PHASES, 380 VOLT, 47 AMPERE, 50Hz, FRAME 324T, 1485 RPM, MNF.RELIANCE MOTOR

2) MOTOR, ELECTRIC, 30HP, 190/380V, 3PHASE,50HZ, 1424RPM, , FRAME 286T S.F 1.15, PF 86.7, CLASS F, AMB TEMP. 40C, CONTINUE RUNNING TYPE SC, DESIGN B TEFC, MNF MAGNETEK

Note : terlihat diatas HP sama tapi frame tidak sama. mungkin motor 1 tsb. model lama dan motor 2 motor premium. Kali ini kita hanya mengenal Frame dahulu.

Dibawah ini Tabel konvesi Standard NEMA ke IEC


Konversi frame

Ket: sebetulnya ukuran tidak persis sama.

Arti dari Tambahan2 huruf sbb :

NEMA Suffixes
Huruf dibelakang NEMA Frame
C NEMA C face mounting (kusus tidak atau dengan rigid base)
D NEMA D flange mounting (kusus tidak atau dengan rigid base)
H sebagai tanda frame dengan rigid face yang mempunyai dimensi F lebih besar dari frame yang tidak ada tanda H . Contoh Frame 56H , base motor mempunyai lubang untuk kombinasi NEMA 56 dan NEMA 143 - 5T .dan standard NEMA 56 shaft.
J NEMA C face , threaded shaft pump motor
JM Close-coupled pump motor dengan spesific ukuran dan bearing.
JP Close-coupled pump motor dengan spesific ukuran dan bearing.
M 6 ¾” flange (oil burner)
N 7 ¼” flange (oil burner)
T , TS intergral horsepower NEMA standard ukuran shaft jika tidak ada tambahan huruf “T” atau “TS”
TS Motor dengan NEMA standard “short shaft” ( poros pendek) digunakan untuk beban belt.
Y Non NEMA standard mount. Gambar detail diperlukan untuk memastikan ukuran misal spesial base, face atau flange.
Z Non-NEMA standard shaft, Gambar detail diperlukan untuk memastikan ukuran

NEMA Prefixes
Huruf didepan NEMA Frame biasanya ditulis oleh pabrikan pembuat motor tsb, Nomor didepan NEMA Frame tidak merupakan hal yang signifikan. Misal LEESON menulis L56 yang artinya panjang motor keseluruhan.

Mounting/ Pemasangan
Standard frame menyatakan dan berhubungan langsung dengan besarnya pisik dan cara memasangnya.
Secara umum menurut keperluan motor
· Dipasang vertical atau horizontal.
· Dikopel dengan kopling atau lansung dengan mesin yang digerakanJika tidak dicantumkan spesifikasi kusus maka motor dapat dipasang pada base plate dengan berbagai posisi / kemiringan. Tetapi untuk drip-proof motor harus dipasang dengan poisisi horizontal atau posisi side wall, agar dripp-proof berfungsi. Pemasangan motor biasanya dipasang kuat pada baseplate , permukaan datar dan metalic.

Secara umum motor dipasang sbb:


Gb 4 Motor horizontal

Motor dipasang Horizontal,
Untuk kapasitas kecil s/d sedang di design dengan antifriction bearing (atau disebut rolling bearing) dan yang besar biasanya sliding bearing.
Motor Horizontal tidak dipasang “thrust bearing”, karena beban axial di pikul oleh “magneting centre”



Gb 5 motor vertical

Motor dipasang Vertical,
Untuk kapasitas kecil s/d sedang di design dengan antifriction bearing (atau disebut rolling bearing) dan yang besar biasanya sliding bearing.
Motor Vertical dipasang “thrust bearing”, untuk menahan beban beratnya rotor.
(bersambung pada artikel lain)
(catatan:silahkan para pembaca untuk menyusun sendiri artikel2 ini menjadi sebuah buku praktis dan tidak dilarang mengkopi dan meyebarluaskan kepada yang memerlukan)

copy from: http://soemarno.org/2008/07/mengenal-frame-motor-listrik-induksi/

0 comments: