Insting Bisnis Berbuah Manis
TUESDAY, 23 OCTOBER 2007
Total View : 4070 times
Judisner Sihotang (41) adalah konsultan sebuah perusahaan Information Technology (IT). Tetapi dia juga memiliki sebuah bengkel sepeda motor meskipun tidak berpengalaman di bidang itu. Tidak ada yang aneh ketika Jusdiner membuka bengkel sepeda motor. Ayah empat anak ini yakin pengguna motor yang kian bertambah di Jalan Munjul, Cibubur, Jakarta, memerlukan bengkel perawatan. Peluang usaha inilah yang kemudian digarapnya dengan serius, meski nol pengalaman di bidang otomotif.
Kejelian dan Peluang
Trend kepemilikan motor mewabah pada warga Cibubur. Rata-rata punya satu, beberapa bahkan memiliki dua atau tiga motor. Dipilihnya alat transportasi ini karena harganya yang terjangkau dan pemeliharaan yang tidak terlalu rumit. Sebagai alat transportasi, perawatan mutlak diperlukan. Tabrakan, senggolan dengan kendaraan lain, fasilitas jalan yang buruk dan keausan onderdil menjadi alasan ketergantungan dengan bengkel. Memang awalnya dealer masih memberikan service gratis. Tapi begitu waktunya selesai, perawatan dialihkan oleh si empunya ke bengkel umum. Spare part yang mahal dan antrian panjang menjadi alasannya. Hal itulah yang menguatkan Judisner untuk membuka bengkel motor di lingkungannya. Insting bisnis Judisner tidak meleset. Dengan modal Rp80 juta dan tiga karyawan, bendera Kreasi Motor dia kibarkan. Sebagian besar modal Judisner Sihotang dipergunakan untuk pembelian spare part. Sebagai bengkel umum yang menerima semua merk motor, ia harus menjamin kelengkapan spare part.
Kendala Tetapi Optimis
Perjalanan usahanya tidak sepi kendala. Minimnya pengalaman di bidang otomotif terbukti. Ia keliru menginvestasi modalnya pada jenis spare part yang kurang laku. Akibatnya perputaran modalnya terhambat. "Jadi modal banyak tertahan disitu, seperti pembelian knalpot dan helm," jelas jemaat HKBP Cibubur itu. Kendala lain yang dihadapi adalah ketika seorang karyawannya mengundurkan diri. Pelayanan kepada pengunjung terganggu. Padahal untuk bengkel umum, layanan menjadi ukuran baik-buruknya bengkel tersebut.
Kompetisi antar bengkel juga menjadi kendala. Tapi untuk yang satu ini ia bijak. "Kalau kita bekerja dengan benar dan efisiensi bagus dalam pengoperasian, saya yakin dua tahun lagi, saya bisa buka satu bengkel motor," ujarnya. Pemasukan yang diperoleh setiap bulannya tidak tetap. Pada bulan pertama ia sudah mengantongi Rp7,5 juta. Sekarang mencapai Rp14 juta. "Penjualan spare part dan service kendaraan selalu meningkat," katanya.
Tetap Konsultan
Untuk pengelolaan bengkel, Jusdiner percaya pada karyawannya. Ia sendiri hanya dapat meluangkan waktu satu hingga dua jam, sebelum atau sepulang kerja. Pekerjaannya sebagai konsultan IT pada PT. Hexa Optima sudah menyita hampir seluruh waktunya. Tapi waktu singkat itu cukup baginya mengawal pertumbuhan Kreasi Motor. Judisner bersyukur akan kejeliannya melihat peluang bisnis di daerahnya. Ia yakin usahanya akan semakin maju meski ia masih menekuni pekerjaannya sebagai konsultan IT. "Kemudahan kepemilikan motor akan mendongkrak kebutuhan perawatan di bengkel," katanya optimis.
Source : http://www.bahana-magazine.com
0 comments:
Post a Comment